#parara (Panen Rakyat Nusantara); Sindikat Kopi Lokal


      Saya sedang dimobil mendengarkan radio kemudian terdenganr ada acara yang dihadiri para petani, masyarakat adat, dan hasil bumi dan kreasi masyarakat diseluruh penjuru negeri ini-ucap salasatu pengunjung siang tadi (13/10/2017).      


     Parara (Panen Raya Nusantara) 
Acara yang digagas oleh Konsorsium Panen Raya Nusantara, beberbagai oraginasisasi petani, lingkungna dan masih banyak yang lainnya lebih dari 30 organisasi tergabung dalam kegiatan ini, acara 2 tahunan ini menampilkan banyak hasil kreatifitas produksi lokal, acara ini juga dihadiri oleh ketua Badan Ekonomomi Kreatif -BEKRAF. Harapan nya agar ekonomi masyarakat Indonesia tidak bergantung hanya pada satu sektor saja, masih banyak yang perlu di gali agar menjadi kreatif yang bernilai ekonomi tinggi.

      Sindikat Kopi Lokal (SKL) 
     Menjadi bagian pengisi acara tersebut, gabungan dari beberapa kedai bahu jalan, penggiat, penikmat, sampai penjual green beans ini menjadi salasatu yang menyediakan minum kopi gratis alias free menyeduh dan menikmati kopi local dari seluruh penjuru bumi pertiwi, tidak hanya itu sindikat kopi local juga sangat terbuka akan informasi seputar petani kopi diindonesia,Kami sengaja membuka boot kami untuk siapa saja (pengunjung) untuk menyeduh dan menikmati kopi yang kami sediakan, tujuannya agar pengunjung bisa menikmati kenikmatan produksi lokal, selama ini kopi dengan single origin hanya bisa dinikmati ditempat-tempat yang eksklusif dengan harga mahal dan tidak perduli dari mana dan siapa yang bisa menghasilkan itu, alhasil jarak antara petani dan penikmat semakin jauh.

     Ketelurusan
     Ketelurusan juga menjadi hal yang sangat penting dan menjadi hal yang seru untuk didiskusikan dengan para pengunjung, selama ini produsen kopi di kota-kota mengeluh dengan kondisi kopi saat ini, karena kualitas dan kuantitas yang menurun sedangkan penikmat tidak mau tau akan penyebab hal itu, yang mereka tau kopi yang enak dan murah, tanpa mereka sadari kondisi petani yang memikul sederet masalah untuk menghasilkan itu. 
Maka sindikat kopi local menceritakan semua yang terjadi dipetani kepada para pengunjung dan mereka sangat antusias sekali.

   Dari Mereka (Petani)
   Saya sangat kaget ketika melihat harga kopi di Jakarta, sangat jauh sekali jika dibandingkan sama harga di tempat kami; ungkap salasatu petani dari Sulawesi, artinya perkembangan kopi dikota-kota besar tidak berpengaruh signifikan terhadap perkembangan petani didesa, nyatanya petani saat ini masih banyak yang belum bahkan jauh dari sejahtera.
Saya harap kedepannya para penikmat kopi (produsen) memiliki program yang bagus,contohnya berkunjung ke kebun-kebun kopi, agar mereka tahu terlebih menyadari dan nggak hanya meminta kopi dengan kualitas bagus saja, tapi harus mengerti kondisi dilapangan bagaimana?- salasatu petani kopi pungkasnya…. 

Marilah kita bersama-sama membangun kesdaran itu agar rasa kepedulian kita terbangun dan petani lebih tenang mengolah kopi.


Komentar